Musang korban Fitnah
Yang dimaksud musang di sini adalah Musang Pandan dan Musang Bulan. Umumnya hampir semua orang di Indonesia mengenal musang sebagai hewan "pencuri ayam", sehingga muncul istilah "musang berbulu ayam" untuk orang2 yang jahat ke teman2nya sendiri. Sebetulnya itu tidak 100% benar, karena musang di alam liarnya lebih banyak memakan buah2an, untuk sumber proteinnya mereka memakan reptil dan amphibia kecil yang mereka temui, juga anak2 burung yang masih di sarangnya. Jadi sebenarnya tuduhan itu adalah fitnah.
Musang sudah jelas manfaatnya bagi manusia. Kopi luwak yang merupakan kopi dengan harga termahal di dunia (konon di USA harganya sampe 3-4 juta Rupiah/kg) diproduksi melalui proses pencernaan di perut musang. Dulu kopi luwak diperoleh dengan cara mencari kotoran musang yang berceceran di sekitar kebun kopi, biji kopinya masih utuh, karena musang hanya mencerna daging buahnya yang terasa manis. Sekarang prosesnya sudah berubah, pihak perkebunan membuat kandang musang, musang ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Musang2 tersebut diberi makan buah kopi segar, kemudian kotorannya dikumpulkan.
Manfaat lain yang tidak kalah pentingnya dari musang untuk kehidupan manusia adalah sebagai penyebar pohon aren (Arenga pinnata). Pohon aren adalah pohon multi guna, niranya dibuat gula atau minuman berakohol, tulang daunnya dibuat sapu lidi, serabut batangnya dibuat ijuk, dan daging buahnya di buat kolang-kaling. Biji aren akan sangat sulit tumbuh jika tidak melalui bantuan pencernaan musang, karena di dalam proses pencernannya telah tercampur dengan enzim2 tertentu yang meningkatkan daya tumbuh biji aren. Biji aren disebarkan oleh musang ketika mereka mengeluarkan kotorannya. Jadi tanpa musang kita akan sulit mencari kolang-kaling pada saat bulan puasa.
Akibat fitnah kepada musang ini maka musang sering menjadi salah satu target utama para pemburu. Caranya yang paling umum adalah dengan ditembak menggunakan senapan angin, dengan kata lain musang tersebut dibunuh. Kalau kita sudah tahu bahwa musang itu sebenarnya sudah menjadi korban fitnah, ngapain juga harus dibunuh, bukankah fitnah sudah lebih kejam dari pembunuhan itu sendiri?
Alasan lain para pemburu membunuh musang adalah karena mereka mengkonsumsi alias memakan dagingnya. Padahal kalo nalar kita jalan, musang itu tergolong ordo Carnivora, di dalam ordo ini termasuk juga kucing dan anjing. Jadi memakan daging musang tidak ada bedanya dengan makan daging kucing dan anjing.
Musang jika dipelihara dari kecil juga sangat cocok untuk dijadikan hewan kesayangan. Tentunya para penghobi di sini sudah merasakannya sendiri, hewan yang lucu dan menggemaskan.
No comments:
Post a Comment